Kamis, 28 Juli 2011

GEMMA Laporkan Wahidin - Irna ke Panwaslu

Poster WH Irna di Rempoa Ciputat Timur TangselSERPONG-Sebanyak 20 anggota Gerakan Masyarakat Madani (GEMMA) mendatangi kantor Panwaslu Kota Tangsel, kemarin (Kamis 28/7). Mereka melaporkan dugaan curi start kampanye yang dilakukan oleh pasangan WH-Irna di Kota Tangsel.
Kedatangan mereka yang dipimpin oleh Ketua GEMMA Drajat Sumarsono diterima anggota Panwaslu Tangsel, Fahri Artawinata. Mereka melapor dengan membawa barang bukti berupa spanduk, banner.
Dalam surat pengaduannya dengan nomor 001/GEMMA/PILGUB/VII/2011, GEMMA Tangerang meminta Panwaslu Tangsel untuk memanggil dan meminta keterangan kepada Wahidin Halim dan Irna Narulita sehubungan dengan pemasangan alat peraga kampanye mereka yang tersebar di beberapa titik ruas jalan di Kota Tangsel. Dengan tegas, GEMMA Tangsel meminta pemanggilan WH-Irna pun tidak boleh diwakilkan.
''Kami meminta kepada Panwaslu untuk  menertibkan semua alat peraga kampanye semua calon. Kami juga meminta Panwaslu untuk memanggil WH dan Irna untuk klarifikasi alat peraga kampanye yang telah beredar, padahal sekarang belum waktunya tahapan kampanye,'' kata Drajat Sumarsono.
Sementara, Panwaslu berjanji akan menindaklanjuti hasil laporan yg diberikan oleh GEMMA Tangerang. Dan secepatnya dalam waktu tujuh hari akah menyelesaikan terkait laporan tersebut.
''Bila ditemukan indikasi curi start kampanye, maka Panwaslu akan memanggil WH-Irna dalam waktu 7 hari,'' kata Fahri.
Fahri menjelaskan, dirinya telah memerintahkan kepada seluruh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) se-Kota Tangsel  untuk  segera berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan alat peraga dan sosialisasi tersebut.
"Banyaknya alat peraga kampanye jelas adalah sosialisasi terselubung. Tadi saya sudah melakukan rapat dengan Panwascam terkait maraknya alat peraga kampanye di Kota Tangsel.  Saya sudah memerintahkan kepada panwascam  berkoordinasi dengan satpol PP untuk melakukan penertiban alat peraga semua pasangan calon di 13 titik jalan protokol di Kota Tangsel," ujar Fahri.
Fahri menambahkan, ke 13 jalan titik ruas jalan protokol yang harus bersih dari alat peraga kampanye tersebut adalah,  Jalan Raya Serpong, Jalan Raya Puspitek, Jalan Raya Siliwangi, Jalan Raya Suryakencana, Jalan  Setiabudi, Jalan Pajajaran, Jalan Otista, Jl RE Martadinata, Jalan M. Toha, Jalan Dewi Sartika, Jalan Juanda, Jalan Arya Putra, dan Jalan Jombang Raya.

Tak beretika
Ketua Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandiu, mengatakan curi start kampanye yang dilakukan pasangan calon Wahidin Halim-Irna Narulita dengan memasang berbagai alat peraga kampanye di Kota Tangerang Selatan, menunjukkan pasangan yang diusung Demokrat ini tidak mempunyai etika Demokrasi.
Wahidin Halim juga, kata Jandi, tidak punya etika politik dan tidak mampu menunjukkan dedikasi serta jiwa besarnya sebagai seorang pejabat daerah.
"WH itu kan masih menjabat sebagai walikota Tangerang, seharusnya mengerti tentang pemerintahan, etika demokrasi, dan etika politik," ujar Ibnu Jandi.
Ibnu Jandi menambahkan, Wahidin Halim dan Irna Narulita seharusnya memahami PP Nomor 49 Tahun 2008 pasal 54,55, dan 56.  Hal ini dikarenakan KPU Banten saat ini masih dalam tahap pelengkapan dan verifikasi berkas calon gubernur banten.
"Saya duga WH-Irna telah mengabaikan PP Nomor 49 Tahun 2008 pasal 54,55, dan 56," tegas Ibnu Jandi.***

 

Senin, 25 Juli 2011

Pesta Rakyat Cibaliung dimeriahkan Ratu Atut yang menyanyi menghibur rakyat menjelang tujuhbelasan…

Pandeglang  - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengapresiasi penyelenggaraan Pesta Rakyat Cibaliung (PRC) dan akan menjadikan kegiatan itu sebagai agenda tahunan Provinsi Banten.
"Saya mencatat masukan dari panitia agar Pesta Rakyat Cibaliung dimasukkan dalam agenda kegiatan tahunan Provinsi Banten. Insya Allah tahun depan Pesta Rakyat Cibaliung bisa menjadi agenda tahunan Provinsi Banten, sehingga nantinya akan ada dana penyelenggaraan dari pemerintah," katanya di Pandeglang, Senin.
PRC berlangsung sejak tanggal 30 Juni dan pesta rakyat itu diwarnai dengan sejumlah kegiatan diantaranya berbagai lomba rakyat dan pertandingan olahraga disamping wahana hiburan yang digelar di alun-alun kota.
PRC ini biasanya digelar pada bulan Agustus sebagai bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan RI, namun khusus tahun 2011 penyelenggaraan dimajukan karena bulan Agustus bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan.
Acara penutupan yang dihadiri langsung Ratu Atut, ditandai dengan pertandinganv final turnamen terbuka sepakbola antara Sadang FC melawan Sukajadi dan disaksukan sekitar 50.000 orang.
Sebelumnya dalam kunjungan kerjanya ke Cibaliung, Atut juga melakukan dialog dengan para pelaku pembangunan di Kecamatan Cibaliung, mulai dari Persatuan Guru Republik Indonesia, Kader Posyandu, Kelompok Tani Nelayan Andalan, Kelompok Wanita Tani, Kelompok Pemuda Tani, Pendamping Program Keluarga Harapan, Tagana, Karang Taruna, Majelis Taklim hingga para guru ngaji.
"Gubernur telah membuat Surat Keputusan tentang larangan melakukan kegiatan Ahmadiyah di wilayah Banten. Jadi, apabila ada yang menemukan kegiatan tersebut segera berikan informasi kepada pihak berwajib, baik kepolisian maupun TNI dan pihak-pihak terkait lainnya. Jangan mengambil tindakan sendiri yang melanggar hukum," kata Ratu Atut.
Gubernur wanita pertama di Indonesia ini mengimbau Majelis Ulama Indonesia Cibaliung untuk melakukan koordinasi secara terus-menerus dengan pihak kepolisian, TNI dan pihak berwajib lainnya.
"Menjaga suasana kondusif merupakan modal utama dalam melakukan pembangunan, karena itu hal tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama," tambahnya.
Selain itu, Atut juga memberikan dorongan semangat kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Cibaliung.
Dia berharap para pendamping meningkatkan kinerjanya, karena program tersebut terbukti berhasil mengurangi kemiskinan, meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap posyandu dan pendidikan formal. (*)
(T.D011/F002)  ant

Minggu, 24 Juli 2011

Segenap Kader PDS Dukung Ratu Atut–Rano karno

deklarasi-ratu-atut-rano-karno

Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPW Partai Damai Sejahtera (PDS) Banten Hanie T. Lawrence menjamin kader partai akan utuh mendukung pasangan pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno dalam Pilkada Banten pada Oktober 2011, karena duet itu bisa diterima semua kalangan.
"Mereka (Atut-Rano,red) bukan tipe pemimpin eksklusif. Lebih plural, sehingga dapat diterima oleh semua kalangan. Termasuk oleh kami," kata Hanie T. Lawrence kepada wartawan di Jakarta, Minggu.
Ditambahkan Hanie bahwa meski Banten dikenal sebagai daerah yang religius Islami,di sejumlah wilayah Banten kondisi masyarakatnya majemuk, semisal di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangsel.
"Melihat kemajemukan di tiga wilayah itu, saya rasa pasangan Atut-Rano lah yang lebih populer dan dapat diterima. Dengan demikian, kemungkinan besar pasangan Atut dan Rano Karno bisa menang di sana," sambung Hanie.
Di mata Hanie, dengan popularitas Rano Karno itu mampu membuat dukungan untuk Ratu Atut semakin kuat. Nama Rano Karno, kata Hanie, tak dapat dipungkiri sudah populer karena faktor keartisannya.
"Rano Karno itu berbeda dengan artis-artis lain yang sama-sama terjun ke dunia politik. Rano lebih low profil dan dengan pengalamannya menjadi wakil bupati, kemampuan Rano mengelola pemerintahan makin teruji," katanya.
Sedangkan Ratu Atut, dia menambahkan, adalah sosok pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi meski itu datangnya dari rakyat jelata. Apalagi, saat ini Ratu Atut menjabat sebagai Gubernur Banten sehingga tahu betul apa keinginan rakyat.
"Naluri seorang ibu itu sangat tajam ketimbang seorang laki-laki. Saya yakin, jika lima tahun ke depan Banten dipimpin mereka, maka provinsi ini akan semakin maju," tambahnya.
Lebih lanjut Hanie menambahkan, pihaknya akan mengerahkan semua organisasi yang menjadi organisasi dibawahnya atau underbow PSD untuk memenangkan Atut-Rano. Sejak deklarasi resmi beberapa waktu lalu, pihaknya juga terus menyosialisasikan pasangan Atut-Rano hingga ke tingkat bawah.
"Kita jamin semua kader PDS akan bulat mendukung Atut-Rano. Kita punya dua organisasi underbow yaitu Barisan Muda Damai Sejahtera dan Angkatan Muda Damai Sejahtera yang sudah turun ke konstituen kita mensosialisasikan Atut dan Rano Karno, demikian Hanie.(*)
(D011/A011)

Editor: Ruslan Burhani

Sabtu, 23 Juli 2011

Wahidin Curi-curi Start Kampanye

wahidin halim mimpi jadi presidenKota Tangerang – Baliho Wahidin halim yang dipasang di setiap sudut kota tangerang membuat banyak warga mengeluhkan dan menganggap Wahidin Halim, sebagai walikota menggunakan kewenangannya untuk memasang foto dirinya yang akan maju sebagai calon gubernur. “Wah, bener, baliho Wahidin banyak sekali di mana-mana di kota tangerang ini. Kami mohon segera dicopot itu, soalnya belum waktunya kampanye. ini mungkin bisa disebut mencuri start kampanye.” ujar salah seorang warga, sebut saja namanya Bunga.

Baliho yang dipasang berbentuk dukungan yang dipasang dengan berbagai media seperti bambu, maupun di blackboard di pinggir jalan, sangat mengganggu dan disayangkan beberapa ibu yang lewat dan memberikan pernyataannya. “memang ini walikota kita ngak ngurusin warganya malah sibuk memasang foto diri, kayak kegantengan aja..” ujar Wati dengan cemberut hari ini (23/7/2011).

Beberapa baliho pasangan lain pun dicopot oleh para pendukung Wahidin di beberapa sudut, seperti yang terjadi di Cipondoh. “Satpol PP sebagai aparat Kota tangerang dengan sewenang-wenang mencopot baliho paasngan lain, kecuali Pasangan wahidin dan Irna.” ujar Gandul, nama panggilan seorang warga yang sedang lewat. “harapan kami sebagai walikota yang dipilih oleh rakyat, tolong ya, jangan sewenang-wenang.” ujarnya dengan cetus.

(http://beritakotak.wordpress.com)

Jumat, 22 Juli 2011

KPU Banten Sosialisasi Pilgub pada Organisasi Perempuan

pilgub-banenTangerang,  - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, memberikan sosialisasi pemilihan kepala daerah (pilkada) pada sejumlah organisasi perempuan di Kota Tangerang,  yang selama ini dinilai kurang optimal dalam memberikan suara.

"Jika selama ini organisasi perempuan pasif memberikan suara dalam pilkada, maka untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten 2011, kita harapkan mereka bisa aktif," kata anggota KPU Provinsi Banten Lukman Hakim  di Tangerang, Jumat.

Menurut dia, dari data pilkada sebelumnya, organisasi perempuan  lebih banyak sebagai penonton, dan tidak memanfaatkan suaranya dengan baik.

KPU Banten mengundang sekitar 50 organisasi perempuan untuk mengikuti sosialiasi tersebut.

Organisasi perempuan yang diundang, di antaranya Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Pemberdayaan dan Kesejahtraan Keluarga, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Wanita Keadilan, Fatayat NU, serta Bhayangkari.

Dalam sosialisasi itu, juga dilakukan simulasi dan pengetahuan tentang pilkada, mulai dari pencatatan nama pemilih, absensi, proses pemilihan, hingga penghitungan suara.

"Target dari sosialisasi tersebut, yakni supaya para pemilih perempuan ini dengan sadar dapat menyuarakan hak pilihnya,  mengikuti proses pelaksanaan pilkada serta mampu mengawasi dengan adil dan jujur," katanya.

Para perempuan, kata dia,  juga diharapkan dapat mengkritisi kesalahan penyelenggara saat pemilihan di Tempat Pemungutan Suara (PPS), serta mengawasi langsung tiap proses pilkada.

Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Banten periode 2012-2016 digelar 22 Oktober 2011 diikuti empat pasang calon, yakni Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, Jazuli Juwaeni-Makmun Muzaki yang diusung partai politik.

Kemudian Dwi Jatmiko-Cecep Mulyadinata, yang maju melalui jalur perseorangan.

|adit, ant banten, asip|

Kamis, 21 Juli 2011

Razia PSK di Bima Ricuh

Bima: Razia pekerja seks komersial atau PSK menjelang bulan Ramadan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis (21/7), berlangsung ricuh. Petugas Satpol PP dibantu warga terpaksa mendobrak sejumlah pintu kamar losmen setelah sang pemilik menolak dirazia.
Satu persatu pintu kamar didobrak petugas untuk mencari PSK yang bersembunyi di dalam losmen. Mengetahui aksi itu, sejumlah PSK kabur lewat pintu rahasia di lantai dua.
Dalam operasi tersebut, petugas hanya menangkap empat wanita yang diduga PSK. Mereka langsung dibawa ke kantor pemerintah Kota Bima untuk diperiksa.
Menurut warga, keberadaan sejumlah losmen tersebut meresahkan masyarakat setempat karena disinyalir sebagai tempat ajang transaksi seks komersial. Warga berharap Pemerintah Kota Bima melakukan pembersihan terhadap PSK menjelang Ramadan.(ADI/BOG)

Rabu, 20 Juli 2011

Empat Pasangan Cagub Banten sedang melengkapi persyaratan administratif, gitu loh…

ratu atut

Serang  - Persyaratan administratif dari empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang sudah secara resmi mendaftar di KPU Banten dinyatakan belum lengkap. Ini diketahui, setelah KPU Banten melakukan verifikasi terhadap berkas persyaratan administratif yang telah disampaikan oleh masing-masing pasangan bakal calon.
Keempat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur itu antara lain Hj Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, Wahidin Halim-Irna Narulita, Jazuli Juwaeni-Makmun Muzakki. Ketiganya merupakan pasangan yang diusung oleh partai politik (parpol). Sementara yang terakhir yakni pasangan bakal calon Dwi Jatmiko-Tjetjep Mulyadinata dari jalur perseorangan atau independen.
  “Kami meminta keempat pasangan bakal calon untuk melengkapi persyaratan administratif sebelum 18 Agustus 2011 mendatang. Pada umumnya keempat pasangan bakal calon tersebut belum menyertakan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN). Ada yang telah melampirkan LHKPN seperti Hj Ratu Atut Chosiyah, Wahidin Halim, dan Rano Karno, namun LHKPN mereka hanya sebagai pejabat negara bukan sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur,” ujar Ketua Pokja Pencalonan KPU Banten Agus Supriatna, di Serang, Selasa (19/7).
Agus menyatakan, persyaratan untuk Makmun Muzakki yang mendampingi Jazuli Juwaeni, antara lain belum melampirkan formulir model B4 yakni surat pernyataan tidak mengundurkan diri sebagai bakal calon dan calon wakil gubernur Banten.
Selain itu, Makmun juga belum menyertakan model B5 yakni surat pernyataan pengunduran diri dari jabatan pimpinan perusahaan baik BUMN maupun swasta, atau perusahaan di bidang lain. Bukan hanya itu, Makmun juga belum menyerahkan formulir model B7 yakni surat peryataan dari lembaga DPRD Banten dan formulir model B8 yakni surat pemberitahuan kepada pimpinan DPR, DPD, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota dan LHKPN.
  “Bakal calon wakil gubernur Makmun juga belum menyertakan surat keterangan tempat tinggal, surat keterangan tidak memiliki tanggungan utang, surat keterangan tidak dinyatakan pailit dari lembaga pengadilan tata niaga, belum melampirkan tidak dijatuhi hukuman dan dicabut hak pilihnya dari pengadilan, dan belum melengkapi fotokopi ijazah SD-SLTA, fotokopi kartu tanda penduduk (KTP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),” katanya.
Sedangkan untuk bakal calon gubernur,  Jazuli Juwaeni dan Wahidin Halim (WH), lanjut Agus, hanya belum melampirkan surat keterangan BB8 yakni surat keterangan tidak dinyatakan pailit dari lembaga pengadilan tata niaga dan LHKPN sebagai calon. Sementara untuk Irna Narulita, bakal calon wakil gubernur yang mendampingi Wahidin Halim, belum melangkapi berkas model B5, BB6, BB7, BB8, BB9, dan BB11.
Selain itu, Irna juga belum melampirkan surat penyartaan pengunduran diri dari jabatan apabila terpilih menjadi kepala daerah. “Bahkan, Irna juga belum melengkapi fotokopi ijazah yang sudah dilegalisir dari SD-SMA, NPWP, fotokopi KTP, dan LHKPN,” katanya.
Lebih lanjut Agus menjelaskan untuk bakal calon incumbent Hj Ratu Atut Chosiyah sebenarnya sudah hampir lengkap hanya tinggal melengkapi berkas LHKPN, namun khusus untuk Ratu Atut harus melampirkan surat pernyataan sebagai gubernur.
“Kami juga meminta surat keterangan pengangkatan Pelaksanaan Tugas (Plt) Hj Ratu Atut Chosiyah, karena surat fotokopi pengangkatan Plt Gubernur Banten belum ada,” katanya.
Sedangkan untuk Rano Karno, berkas yang belum lengkap adalah LHKPN dan fotokopi ijazah SD sampai SMA. “Sebenarnya Rano Karno sudah mengajukan tapi belum dilegalisir. Kami perlu legalisir yang asli bukan fotokopi tanpa legalisir,” ujarnya.
Sementara  itu untuk pasangan Dwi Jatmiko dan Tjetjep Mulyadinata, kata Agus, untuk DJ belum melampirkan surat pencalonan, surat keterangan tempat tinggal, surat keterangan tanggungan utang, surat keterangan tidak pailit, dan surat keterangan tidak dicabut hak pilihnya, dan tidak tersangkut dengan hukum. Selain itu, belum melampirkan foto, menyampaikan visi dan misi pencalonan, daftar tim kampanye.
“Hal yang sama juga dengan bakal calon wakil gubernnur Tjetjep. Tjetjep belum mmenyerahkan berkas BB5 dan BB6. Ijazah SD-SMA belum berlegalisir, surat keterngan domisili, foto, dan LHKPN,” ujarnya.
Anggota KPU Banten lainya, Lukman Hakim mengatakan, dari hasil verifikasi berkas bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar, semua berkasnya belum lengkap.
“Kami berharap masing-masing bakal calon melengkapi seluruh persyaratan yang ada pada saat dan waktu yang tepat sesuai jadwal yang telah ditetapkan KPU Banten,” ujarnya. 

[sp-149, tararengkyu ya..] 

Senin, 18 Juli 2011

Gandung: Ratu Atut akan Menang

Serang, Ratu dan Rano, yang didukung oleh Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), akan bersaing dengan Wahidin Halim dan Irna Narulita yang  didukung oleh Partai Demokrat, dan Jazuli Juwaini dan Makmun Muzakki, didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan.

Rano, mantan aktor yang kemudian dijuluki 'Si Doel' telah populer, berjalan lama serial TV 'Si Doel Anak Sekolahan', diperkirakan menjadi magnet bagi pemilih dan dengan demikian meningkatkan kesempatan Ratu untuk memenangkan masa jabatan kedua sebagai gubernur Banten.

"Rano Karno bisa mendapatkan Ratu banyak suara karena ia adalah sosok yang populer. Rano ini dirancang khusus untuk menjadi magnet suara," kata Gandung Ismanto, ahli politik dari Sultan Ageng Tirtayasa Universitas Banten.

Gandung mengatakan Ratu diperkirakan menang di beberapa kabupaten, seperti Lebak, Pandeglang dan Serang, yang merupakan 30 sampai 50 persen dari total suara.

"Rano akan berfungsi sebagai pengambil suara di distrik-distrik lain di mana Ratu tidak populer," kata Gandung. "Secara politis, Ratu tidak memiliki posisi yang kuat karena meskipun dia incumbent, dia telah menunjukkan kinerja yang baik sebagai gubernur. Dia bahkan dianggap tidak gagal. "

Sepakat dengan Gandung, Kartiman, seorang warga Serang Banten, mengatakan bahwa memang Ratu Ratu dari dulunya memang populer. “Kalau ndak populer, ya ndak akan jadi Gubernur seperti sekarang ini, geh.” ucap Kartiman dengan khas dialeg serangnya.

Namun Kartiman menyayangkan beberapa statemen pengamat seperti Gandung yang menganggap ada yang kurang dengan kepemimpinan Ratu Atut. “coba tunjukkan, geh, itu apa kekurangan Gubernur Banten, wong berhasil, kok.” cetusnya.

Namun Kartiman juga setuju saja, kalau Ratu Atut berpasangan dengan Rano Karno, maka akan meningkatkan daya pilih, dan magnit. “Tentu saja, Ibu Ratu akan memilih pasangan yang punya daya tarik bagi masyarakat. Tentu saja, yang bisa membantu meneruskan Pembangungan Banten. Dan insaalloh, saya setuju Ratu Atut akan bisa meneruskan kepemimpinan.” tutup Kartiman.

(abul sahab)

Minggu, 17 Juli 2011

Dahsyat sekali… Ratu Atut ternyata punya Bakat Menyanyi…

ratu atut menyanyi

Ratu Atut Bernyanyi Bagai Diva

Tangerang - Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah memberi kejutan buat puluhan ribu orang, yang mengikuti Jalan Santai Bersama Gubernur dan Atlet PON XVIII Banten di Lapangan Palem Semi, Kabupaten Tangerang, Minggu (17/07/2011) pagi.
Ratu Atut tampil menjadi penyanyi dadakan dengan membawakan lagu dangdut berjudul "Aku sayang kamu, Aku Cinta Kamu" yang pernah dipopulerkan oleh Rita Sugiarto.
Ratu Atut tampil bergaya layaknya penyanyi sungguhan, dengan sedikit bergoyang. Ia bahkan berimprovisasi dengan mengubah beberapa kata dalam syairnya.
Ribuan orang yang memenuhi lapangan pun ikut bergoyang dan mengikuti syair lagu yang dilantunkan Ratu Atut. "Aku sayang semua... aku cinta semua... hati ini, jiwa ini... semuanya untukmu..."
Berkali-kali tepuk tangan dan teriakan ribuan penonton pecah menggema saat Ratu Atut berdendang. Ratu Atut pun bisa tampil bergaya layaknya seorang diva, ketika Ratu Atut menghampiri para penonton yang berada di depan panggung dan memberikan tangannya.
Sejumlah penonton menyambut dengan antusias, sehingga beberapa petugas sempat berupaya menjauhkan mereka dari Ratu Atut.
Namun, di luar dugaan Ratu Atut meminta kepada petugas keamanan untuk membiarkan masyarakat mendekat dan menyambut uluran tangannya. Sambil berjongkok di tepi panggung, "diva dadakan" Ratu Atut menyalami satu persatu penonton. Senyum khasnya pun tak henti-hentinya ia lepaskan.
Dari depan panggung terdengar teriakan agar Ratu Atut kembali menyanyi. Namun, Ibu Gubernur melambai-lambaikan tangannya pertanda ia tak sanggup lagi menyanyi, karena suaranya sudah mulai serak. Beberapa orang mengomentari penampilan Ratu Atut.
"Suaranya maupun gayanya di panggung oke juga loh," ujar seorang penonton wanita, Atik asal Desa Bencongan.
Tak mau kalah dengan Ratu Atut, Wakil Bupati Tangeran H. Rano Karno juga membawakan lagu yang pernah dipopulerkannya pada tahun 1986 yang berjudul "Bukalah Kaca Matamu".
Meskipun lagu ini sudah terbilang lawas, tapi ternyata ribuan penonton masih bisa mengikuti syairnya. Rano yang akrab disapa Bang Doel ini merasa cukup surprise karena ternyata orang masih hapal syair lagunya.
"Saya benar-benar tidak menduga, ternyata masih banyak masyarakat yang hapal dengan syair lagu saya. Padahal lagu ini populer pada tahun 86-an," kata Rano yang akan maju sebagai calon wakil gubernur, mendampingi calon incumben Hj. Ratu Atut Chosiyah pada Pilgub Banten 2011, Oktober akan datang.

[bar/inila]

foto:widy

Kamis, 14 Juli 2011

Ratu Atut dan Rano Karno Resmi Berdampingan

Baliho Landscape RAC 4x6

Serang - Rano Karno resmi menjadi bakal calon wakil gubernur Banten 2011 mendampingi bakal calon gubernur Ratu Atut Chosiyah.
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten yang didukung 11 partai politik tersebut secara resmi di deklarasikan di alun-alun barat Kota Serang, Kamis.
Deklarasi pasangan bakal calon tersebut dihadiri ribuan pendung dan pengurus 11 partai koalisi pendukung Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno yang memiliki kursi di DPRD Banten.
"Saya sampaikan terimakasih atas kepercayaan kepada saya untuk mendampingi Ratu Atut Chosiyah pada Pilgub Banten 2011," kata Rano Karno saat menyampaikan pidato politiknya.
Ia mengatakan, dirinya siap membantu Ratu Atut Chosiyah untuk melanjutkan pembangunan di Banten jika dipercaya oleh masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Banten bahu-membahu untuk memenangkan pasangan Ratu Atut-Rano Karno pada 22 Oktober 2011.
"Kita teruskan pembangunan Banten supaya lebih maju dari provinsi lainnya," kata Rano Karno yang masih menjabat Wakil Bupati Tangerang itu.
Sementara itu Ratu Atut Chosiyah mengatakan, ia kembali maju pada pilgub Banten 2011 karena ingin meneruskan pembangunan di Banten agar lebih optimal dan lebih baik dari saat ini.
"Jika Banten dibangun dengan kebersamaan maka hasilnya akan lebih optimal dan lebih baik dari sekarang," kata Ratu Atut Chosiyah.
Pasangan Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno didukung 11 Partai Koalisi yang memiliki kursi di DPRD Banten antara lain Partai Golkar, PDIP, Hanura, Gerindra, PKB, PAN, PBB, PPNUI, PKPB, PDS, dan PPD.
Deklarasi pasangan tersebut diisi dengan orasi politik yang disampaikan masing-masing ketua DPD dan DPW partai politik pendukung serta Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.

(ant, as)

Selasa, 12 Juli 2011

Sektor Pertanian Banten TERANCAM?

JAKARTA – Pengembangan sektor pertanian di Provinsi Banten terancam,karena minat anak muda lebih pada sektor industri. Padahal, selama ini Banten merupakan daerah yang sukses melakukan swasembada beras.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah khawatir dengan besarnya minat anak muda dalam mengejar lapangan pekerjaan di sektor industri.Hal ini dikhawatirkan minat kalangan muda ke bidang pertanian semakin berkurang. ”Kalau semua beralih ke industri,siapa yang akan memproduksi beras,” kata Atut,kemarin.
Provinsi Banten memiliki lahan sawah seluas 197.914 ha terdiri dari sawah irigasi 48.401 ha,irigasi setengah teknis 17.275 ha, irigasi sederhana 18.597 ha, irigasi perdesaan 23.767 ha, tadah hujan 88.688 ha dan pasang surut 1.026 ha. Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten menargetkan produksi beras sebanyak 2.190.632 ton gabah kering giling (GKG).
Dengan estimasi produksi padi dari Januari-April mencapai 859.401 ton, dan estimasi pada Mei-Desember mencapai 1.328.797 ton. Diharapkan pada tahun 2011 ini surplus beras Banten mencapai 305.648 ton.
Kebutuhan konsumsi beras masyarkat Banten pada tahun 2011 mencapai 1.072.918 beras.Kepala Distanak Provinsi Banten Agus M Tauchid menambahkan, target produksi beras tersebut bisa tercapai, karena dari tahun ke tahun trendnya terjadi peningkatan.

Blogger Labels: Hati,Sektor,Pertanian,Banten,TERANCAM,JAKARTA,Pengembangan,Provinsi,Padahal,Gubernur,Ratu,Atut,Chosiyah,Kalau,Dinas,Peternakan,Distanak,Dengan,Januari,April,Desember,Diharapkan,Kebutuhan,Kepala,Agus,Tauchid,karena,minat,anak,muda,pada,industri,yang,beras,sawah,dari,irigasi,produksi,estimasi,mencapai,tahun
Share this post :