Selasa, 08 Mei 2012

Fauzi Bowo bisa masuk penjara bila ketahuan menggunakan fasilitas pemerintah saat kampanye

fauzi bowo dkiJAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta incumbent Fauzi Bowo alias Foke, akan dijerat enam bulan penjara dan denda Rp 1 juta, bila ketahuan menggunakan fasilitas pemerintah saat kampanye.

"Dalam kampanye dilarang menggunakan fasilitas dan anggaran pemerintah," ujar Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah, di KUPD DKI Jakarta, Selasa (8/5/2012).

Karena itu, lanjutnya, Panwaslu akan mengawasi ketat penggunaan fasilitas negara oleh calon incumbent, bila sudah masuk tahap kampanye.

Panwaslu DKI Jakarta, papar Ramdansyah, telah berkirim surat kepada Pemprov DKI Jakarta. Isinya, memberitahukan bila gubernur (incumbent) masuk dalam tahapan kampanye, tidak bisa dengan serta merta  menggunakan atribut kepala pemerintah.

"Dia tidak boleh menggunakan kendaraan pemerintah.  Dia harus cuti, dan semua fasilitas pemerintah kemudian harus diawasi," lanjut bekas aktivis 98.

Ramdan, sapaan akrab Ramdansyah, mencontohkan ketika Pilpres 2009 yang lalu. Saat itu, SBY, terang Ramdan, adalah calon incumbent. Namun, ketika kampanye, SBY sangat minimalis menggunakan fasilitas negara.

"Mobilnya sipil. Pakai bus.Kemudian semua fasilitas terkait yang melekat pada presiden hilang," papar Ramdan.

Jika calon incumbent terbukti menggunakan fasilitas negara, maka akan dijerat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang diatur dalam pasal 78 huruf H.

Isinya, orang dengan sengaja melanggar ketentuan larangan pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah, sebagaimana dimaksud dalam pasal 78 huruf G huruf H, diancam hukuman maksimal enam bulan dan denda maksimal Rp 1 juta rupiah.

Pasal tersebut juga berlaku bagi orang atau pihak yang memberikan izin penggunaan fasilitas negara seperti SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), baik biro umum atau dinas pendidikan.

"Kalaupun dilakukan juga, kemudian ketahuan, setiap orang diancam pidana penjara maksimal enam bulan, dan denda satu juta," jelasnya. (*)

-trib

Selasa, 01 Mei 2012

Fauzi Bowo jadi perbincangan negatif di sosial media

fokelahJakarta Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli menguasai bahan perbincangan di situs jejaring sosial. Namun sayang, perbincangan tentang Foke di politik Pilkada DKI ini lebih banyak berkutat di sisi negatif calon incumbent tersebut.
Data ini didapat dari http://www.politicawave.com, web yang khusus merekam percakapan pengguna jejaring sosial terkait politik. CEO PT Media Web Interaktif Yose Rizal mengatakan situs ini akan berguna sebagai indeks politik di Pilkada DKI 2012.
"Melalui politicawave, pengguna jejaring sosial bisa mengetahui siapa yang paling tinggi di jejaring sosial seperti twitter, facebook, blog, forum dan news. Pembahasan isu politik di jejaring sosial ternyata mampu menunjukan kedinamisan dan keaktifan calon pemilih pada pemilhan Gubernur DKI Jakarta," kata Yose di Warung Daun Cikini, Jakpus, Selasa (1/5/2012).
Menurutnya data yang dikumpulkan politicawave sifatnya real time. Percakapan di situs jejaring sosial langsung terekam sehingga bisa diketahui pengunjung situs ini. Berdasarkan riset pertamanya, pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat mendominasi dalam percakapan di situs jejaring sosial pada awal April 2012.
Namun menjelang akhir April, pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli berada di urutan teratas sebagai bakal calon yang paling sering diperbincangkan. Yose mengungkapkan naiknya posisi pasangan ini karena keduanya seringkali diwawancarai di televisi termasuk gencar melakukan kampanye menggunakan twitter. "Tapi dalam hal ini Foke dan Nachrowi perbincangannya negatif," ujar Yose.

 

det