Ketua Umum Perkumpulan Rukun Warga dan Rukun Tetangga (RWRT) Provinsi DKI Jakarta, A Rasyid Muru, mengaku ribuan ketua RW dan RT kecewa kepada Gubernur Fauzi Bowo. Kekecewaan itu lantaran Foke tak memenuhi janjinya untuk menaikkan uang personal RT dan RW.
"Kemarin dengan janjinya gubernur untuk menaikkan uang personal (UP) RWRT yang dikumpulkan hampir 10.000 anggota di Senayan, ternyata itu tidak kesampaian sampai saat ini," kata Rasyid, ketika ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Minggu 22 April 2012.
Menurutnya, Fauzi Bowo telah menjanjikan untuk menaikkan UP RT dari Rp600.000 menjadi Rp750.000 dan UP RW dari Rp700.000 menjadi Rp1 juta, namun tidak juga ditepati. Dari janji itu, baru bulan ini dipenuhi dan hanya naik masing-masing Rp50.000 atau jauh dari janjinya.
Menanggapi hal ini, dalam keterangan tertulisnya Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Sulistyono, mengatakan sejak awal tahun 2012 Pemprov DKI telah menaikkan uang operasional RT/RW yang telah dilakukan bulan April. Dengan demikian, jika para RT biasa menerima honor Rp 600 ribu kini naik menjadi Rp 650 ribu. Begitu pun RW yang biasa menerima honor Rp 750 ribu naik menjadi Rp 800 ribu. Menurutnya, kenaikan ini merata di seluruh Provinsi DKI.
“Namun, berhubung sekarang sudah masuk bulan April, maka selisih kenaikan sejak bulan Januari hingga Maret akan tetap dibayarkan, kita tetap membayar karena itu sudah ada ketentuannya,” katanya.
Klaim Dukung Alex
Sementara itu, Rasyid mengklaim sebanyak 22.000 pengurus RWRT Se-DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu mendukung pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari Partai Golkar, Alex Noerdin-Nono Sampono.
"Sekarang sudah 22 ribu RWRT, campuran. Karang Taruna, PKK, Jumantik juga masuk, nanti akan mengalir terus dukungannya," kata Rasyid.
Rasyid, yang juga ketua RW 011 Kelurahan Pasar Manggis, Pasar Rumput, Jakarta Selatan, mengatakan, mereka mendukung Alex juga karena prestasi yang dilakukan Alex.
Namun, langkah organisasi Perkumpulan RT-RW DKI Jakarta mendeklarasikan dukungannya ke pasangan Alex Nurdin-Nono Sampurno dinilai dapat berpotensi membecah belah warga. Sebab, asal usul organisasi ini tidak jelas.
"Oknum-oknum yang terlibat dipastikan punya kepentingan atau keuntungan pribadi. Kok tiba-tiba muncul organisasi paguyuban yang mengatasnamakan RT/RW dan langsung memberikan dukungan ke salah satu pasangan calon Cagub-Cawagub Pilkada DKI," kata H. Uti yang menjadi perwakilan perkumpulan RTRW se-DKI dalam keterangan persnya kepada VIVAnews.
Menurutnya, dalam Pemilu maupun Pilkada di Jakarta, tidak pernah ada upaya dukung mendukung partai atau calon gubernur yang mengatasnamakan lembaga RT atau RW. “Inilah yang bisa menjamin netralitas Ketua RT dan RW selama ini," kata dia.
“Oleh karena itu, kami meminta oknum yang terlibat dalam Perkumpulan RT-RW menarik pernyataan dukungannya karena tidak sejalan, bahkan melanggar peraturan yang mengatur fungsi RT-RW selama ini,” kata H Uti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar