Selasa, 03 April 2012

Fauzi Bowo akui Gagal tangani Banjir

foke mangapGubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui kegagalannya terlambat menangani banjir di Jakarta. Sejumlah daerah yang berpotensi menimbulkan banjir terlambat dipasang pompa air.

"JADI di sejumlah tempat memang belum dipasangi pompa. Contohnya di Pondok Labu, pompa baru akan terpasang dan berfungsi bulan depan. Tetapi, hal itu sudah disosialisasikan pada masyarakat. Jadi mereka sudah tahu," kata Foke di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (3/4/2012).
Menurut Foke—sapaan akrab Fauzi Bowo---masalah pencegahan banjir tetap menjadi komitmennya selaku pimpinan daerah. Bahkan setiap tiga jam sekali, dirinya selalu melakukan pengecekan ketinggian pintu air di Katulampa serta kemungkinan ada banjir kiriman ke Jakarta.
Selain itu, Fauzi mengatakan pihaknya juga fokus menangani tanggul rob Marunda yang hingga kini pembangunannya belum juga selesai.  "Baru bagian tanggul yang menghadap laut selesai dibangun, selebihnya bagian lain harus segera dituntaskan agar kawasan ini bebas dari genangan air," imbuhnya.
Di tempat terpisah, Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta Tarjuki mengatakan, pihaknya tengah mengebut penanganan banjir. Tarjuki mengatakan banjir yang terjadi di beberapa wilayah disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Kondisi ini diperparah dengan volume air yang dikirim melalui sungai utama. Akibatnya, sistem drainase tidak mampu menampung luapan air hujan.
"Curah hujan yang tinggi mengakibatkan ketinggian muka air di beberapa pintu air naik dan memasuki status siaga tiga dan dua," jelasnya.
Untuk menangani banjir tersebut, Tarjuki menegaskan Dinas PU DKI telah menyiapkan 78 pompa portable untuk menyedot air agar cepat surut. Di antaranya, dua pompa sudah disiapkan untuk menangani banjir di Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Khusus untuk Pondok Labu, jebolnya Kali Krukut lantaran adanya warga yang enggan dibangun tanggul terhadap Kali Krukut. Akibatnya dinding rumah tersebut yang berdampingan dengan turap atau dinding Kali Krukut jebol karena tidak mampu menahan air.  "Saya tidak tahu alasan warga itu tidak mau memberikan izin. Padahal sudah dilobi oleh Camat, Lurah, Ketua RW dan RT, tapi dia bersikeras tidak mau," ujarnya.

MI/TR

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar