Selasa, 12 Juli 2011

Sektor Pertanian Banten TERANCAM?

JAKARTA – Pengembangan sektor pertanian di Provinsi Banten terancam,karena minat anak muda lebih pada sektor industri. Padahal, selama ini Banten merupakan daerah yang sukses melakukan swasembada beras.

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah khawatir dengan besarnya minat anak muda dalam mengejar lapangan pekerjaan di sektor industri.Hal ini dikhawatirkan minat kalangan muda ke bidang pertanian semakin berkurang. ”Kalau semua beralih ke industri,siapa yang akan memproduksi beras,” kata Atut,kemarin.
Provinsi Banten memiliki lahan sawah seluas 197.914 ha terdiri dari sawah irigasi 48.401 ha,irigasi setengah teknis 17.275 ha, irigasi sederhana 18.597 ha, irigasi perdesaan 23.767 ha, tadah hujan 88.688 ha dan pasang surut 1.026 ha. Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten menargetkan produksi beras sebanyak 2.190.632 ton gabah kering giling (GKG).
Dengan estimasi produksi padi dari Januari-April mencapai 859.401 ton, dan estimasi pada Mei-Desember mencapai 1.328.797 ton. Diharapkan pada tahun 2011 ini surplus beras Banten mencapai 305.648 ton.
Kebutuhan konsumsi beras masyarkat Banten pada tahun 2011 mencapai 1.072.918 beras.Kepala Distanak Provinsi Banten Agus M Tauchid menambahkan, target produksi beras tersebut bisa tercapai, karena dari tahun ke tahun trendnya terjadi peningkatan.

Blogger Labels: Hati,Sektor,Pertanian,Banten,TERANCAM,JAKARTA,Pengembangan,Provinsi,Padahal,Gubernur,Ratu,Atut,Chosiyah,Kalau,Dinas,Peternakan,Distanak,Dengan,Januari,April,Desember,Diharapkan,Kebutuhan,Kepala,Agus,Tauchid,karena,minat,anak,muda,pada,industri,yang,beras,sawah,dari,irigasi,produksi,estimasi,mencapai,tahun
Share this post :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar